Selasa, 12 Mei 2015

Untukmu yang Berjiwa Hanif

Ketika jejak-jejak kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mulai tampak di halaman kalbu, awan mahabbah dan kabut cinta Allah Subhanahu wa Ta’ala sedang datang berarak di langit hati, pertanda rahmat hidayah akan turun menyirami taman jiwa. Tidak berselang lama, akan tumbuh bersemi fithrah yang suci, hadir perasaan tunduk dan patuh pada kebenaran, timbul motivasi dan semangat untuk berbuat kebaikan. Saat itulah kehidupan akan dirasa berarti dan kebahagiaan bisa direngkuh kembali. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang berjuang dalam jalan Kami, akan Kami beri mereka hidayah menuju jalan-jalan kebaikan Kami.” (Al-Ankabut; 69) Sekiranya ia dibiarkan begitu saja, tidak diolah dengan benar bahkan sering ditelantarkan dan dilalaikan, pasti ia berlalu dan meninggalkannya dalam kesendirian menyebabkan ia harus menunggu dan menunggu pada sebuah penantian yang tidak berkesudahan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Ketika mereka menyeleweng dari jalan kebenaran, Kami selewengkan hati mereka.” (Ash-Shaf; 5) Tidak ada pilihan lain bagi seorang hamba kecuali melanjutkan pencarian dan memperkokoh keyakinan. Karena bangun dari kelalaian merupakan langkah awal dari sebuah perjalanan menuju Shiratul Mustaqim. Jalan yang telah ditempuh oleh para nabi dan rasul, orang-orang shiddiq, syuhada dan orang-orang yang shalih. Itu pula yang telah dilalui oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Beragama ala Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan menapaki jejak Salafush Shalih itulah sebuah keharusan, itulah hidayah yang hakiki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sekiranya mereka beriman seperti mereka beriman, niscaya mereka memperoleh hidayah.” (Al-Baqarah; 137) Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengarahkan ubun-ubun kita kepada kebenaran. Aamiin Oleh : Ust. Armen Halim Naro (Rahimahullah)

0 komentar:

Posting Komentar